Kerja keras di balik kisah hebat
![]() | |||
Pak Yanto,Yang sedang mengatur alur lalu lintas jalan, ini sekaligus ia jadikan sebagai penghasilan nya, Selasa (31/11/17) pagi. |
Jakarta Barat – sebagai ibukota Negara Indonesia,
Jakarta memang memiliki daya tarik ekonomi maupun infrastruktur yang sangat
baik. Hal itulah yang memicu tingkat urbanisasi dari desa ke kota sangat tinggi.
Sehingga menimbulkan banyak penduduk mempunyai cita-cita ingin menjadi orang
yang sukses di kota ini sesuai dengan ekspetasi mereka.
Tinggal di kota sebesar Jakarta memang tak seindah
harapan semua orang, bagaimana kita telah kita ketahui banyak nya penduduk kota
metropolitan ini membuat daya saing untuk bertahan hidup di kota metropolitan
ini memanglah sangat sulit. Terlebih bagi mereka yang tidak memiliki skill
bekerja yang baik ataupun bagi mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang
rendah.
Hal itu juga yang dirasakan oleh bapak Yanto, pria
yang lahir 43 tahun silam ini mengalami nasib yang tidak begitu bagus. Pria
yang beralamat di jl. H.Brit meruya utara ini berprofesi sebagai juru parkir
jalanan terkadang juga di salah satu supermarket yang berada didaerah Meruya,
Jakarta Barat. Pak Yanto bertugas menjadi juru parkir jalanan mulai dari jam 6
sampai jam 10. “biasanya saya mulai dari jam 6 pagi, jam segitu kan biasanya
jalanan udah mulai rame ya orang-orang berangkat kerja. Kira-kira sampai jam 10
saya pulang sebentar entar selesai dzuhur saya lanjut lagi” ujar nya dengan
logat betawi yang kental.
Menjadi juru parkir jalanan tentu bukanlah sebuah
pekerjaan yang diharapkan oleh pak yanto namun kewajiban dan tanggung jawabnya
sebagai kepala keluarga lah yang
menjadikan ia tetap konsisten menjalani pekerjaan ini “ penghasilan sih emang
gak terlalu besar yang penting saya bisa kasih makan anak dan istri saya dari
duit halal” ucapnya sambil tertawa.
Ia melakukan pekerjaan ini hanya bermodalkan sebuah
peluit, berdiri ditengah jalan membantu mobil atau motor jika ada yang ingin
putar balik atau bahkan belok arah, terkadang saat kendaraan keluar dari
supermarket. Ia dengan senang hati menerima berapa pun uang yang di beri oleh
sang pemilik kendaraaan dan dibarengi dengan senyuman.
Di kawasan jalan Meruya ini memanglah cukup padat
karena jalanan itu memang sebagai penghubung dari Tangerang menuju Jakarta,
sehingga jalanan itu tempat yang cukup pas untuk Pak Yanto mencari dikit demi
sedikit Rupiah yang ia kumpulkan. pak Yanto terkadang tidak hanya menjadi juru
parkir terkadang. Ia juga sering membantu para pejalan kaki yang ingin
menyebrang jalan. Sikap nya yang baik dan ramah ini tentunya sangat disukai
oleh masyarakat sekitar.
Melihat kemacetan bukanlah hal yang asing bagi Pak Yanto
justru dari kemacetan, ia banyak mengharapkan menjadi panen rezeki baginya,
walau hujan dan hari libur jalan raya tidak begitu ramai namun ia tetap
bersemangat mengumpulkan uang demi sesuap nasi keluarga yang ia sangat cintai
nya itu.
Menurut Pak Yanto
selama ia menjadi juru parkir ia pernah mendapatkan teguran dari pihak
kepolisian sekitar, karena itu dianggap menjadi juru parkir liar “ saya pernah
sekali ditegur sama polisi dari polsek kembangan, karena saya dianggap jadi juru
parkir liar. Tapi lama kelamaan jadi biasa aja melihat saya kalau mereka sedang
melakukan patroli “ ujarnya sambil tertawa
Menjadi seorang juru parkir sepertinya memanglah
bukan sesuatu yang besar. Namun baginya, melakukan pekerjaan dengan ikhlas dan
memiliki manfaat bagi banyak orang. Ia cukup merasa senang. Tidak mengenal
panas matahari yang terik atapun terkadang kehujanan. Namun baginya itulah
pekerjaan nya yang telah lama ia tekuni.
Di zaman sekarang dengan daya persaingan yang tinggi
ini, Pak Yanto tidak memiliki banyak jenis pilihan pekerjaan lain. Pendidikan
terakhirnya yang tidak sampai tamat sekolah menengah pertama ini membuatnya sulit
dalam mencari pekerjaan. Walaupun dengan penghasilan yang tidak begitu besar
Pak yanto amat sangat mencintai pekerjaan ini.
Tidak
pernah terbayangkan jika Pak Yanto kehilangan pekerjaan nya, apa yang harus ia
lakukan demi menafkahi dan mensekolahkan kedua anak-anaknya “ kedua anak-anak
saya masih sekolah yang satu masih SD
yang satu lagi masih SMP, itu yang membuat saya tetap semangat menjalani
pekerjaan ini. Agar anak-anak saya memiliki tingkat pendidikan yang tinggi
tidak seperti bapaknya ini” ujar Pak Yanto
Baginya keluarga adalah segala-gala nya
untuknya. Sebab jika ia sedang lelah ia selalu teringat akan keluarga nya
dirumah yang selalu menantikan kepulangan nya dirumah sekalian menunggu
pundi-pundi hasil jeri payah nya yang ia lakukan dari terbitnya matahari hingga
terbenam nya matahari bahkan sampai malam tiba. Yang ia lakukan tidak lebih
hanya untuk seorang istri dan kedua anaknya. Hal ini menjadi motivasi bagi kita dengan apapun keadaan mu, apapun pekerjaan mu. Lakukan lah dengan ikhlas karena dibalik usaha jeri payah mu, akan ada keluarga yang selalu menantikan kepulangan dan hasil dari pekerjaan mu.
Komentar
Posting Komentar